0
Home  ›  Berita Utama  ›  Internasional  ›  virus NeoCov

Virus NeoCov Ditemukan di Claim Varian Covid Baru, Lalu Apa Itu NeoCov

"Comunitynews -- Sebuah laporan periset China mengutarakan diketemukan virus NeoCov, yang di-claim ialah 'varian Covid baru'. Laporan itu juga kedengar"

Virus NeoCov Ditemukan di Claim Varian Covid Baru, Lalu Apa Itu NeoCov
Hanya Ilustrasi source pixabay Istock



Comunitynews -- Sebuah laporan periset China mengutarakan diketemukan virus NeoCov, yang di-claim ialah 'varian Covid baru'. Laporan itu juga kedengar mencemaskan, karena selainnya di-claim sebagai variasi Covid baru, disebutkan sangat membahayakan.


Merilis The Independent, Sabtu (29/1/2022), NeoCov Coronavirus disebutkan sudah memberikan ancaman dengan tingkat infeksi dan kematian yang disebutkan semakin tinggi dibanding tipe virus awalnya yang mengakibatkan wabah global, yaitu SARS-CoV-2 pemicu Covid-19.


Dalam laporan itu, mencuplik sebuah riset yang dipublikasi di jurnal online, BioRxiv, di awal minggu ini, yang diedarkan beberapa periset China dan belum dilihat sepekerjaan.


Lalu, apakah itu NeoCov?


Periset China dapatkan virus NeoCov, berdasar sebuah laporan study baru yang belum dilihat sepekerjaan.


Tetapi, virus NeoCov sebetulnya bukan variasi baru dari virus corona sebagai pemicu wabah global sekarang ini.


Kebalikannya, NeoCov ialah virus yang dari tipe virus corona yang lain yang berkaitan dengan sindrom pernafasan Timur tengah (MERS-CoV).


Selama ini, asal mula Mers-CoV sendiri tidak seutuhnya bisa dimengerti. MERS-CoV, sejauh ini dikenali sebagai virus corona yang disebarkan ke manusia dari unta dromedari (Arab) yang terkena.


NeoCov ialah famili dekat virus pemicu infeksi aliran pernafasan Timur tengah, MERS-CoV dan tersebar antara kelelawar.


Virus itu memiliki sifat zoonosis, maknanya, virus corona itu disebarkan di antara hewan dan manusia, dan bisa menyebar lewat contact langsung atau mungkin tidak langsung dengan hewan.


Dalam riset yang diedarkan pada minggu ini, beberapa periset Wuhan mengingatkan kan jika NeoCov atau Neo Covid bisa mengakibatkan permasalahan, bila disebarkan dari kelelawar ke manusia.


Virus corona itu, nampaknya tidak dinetralisir oleh anti-bodi manusia yang dilatih untuk menarget SARS-CoV-2, virus pemicu Covid-19, atau MERS-CoV.


Study beberapa periset China yang mengenali virus ini sebagai Neo Covid memperlihatkan, jika ada kekuatan teror NeoCov coronavirus mengontaminasi manusia, tapi selama ini tidak terdapat bukti ada tanda-tanda berapa menyebar atau fatalnya virus itu.


Test laboratorium memperlihatkan jika kekuatan virus NeoCoV untuk mengontaminasi sel manusia jelek.


"Kita perlu menyaksikan semakin banyak data yang memverifikasi infeksi pada manusia dan tingkat keparahan yang berkaitan saat sebelum jadi kuatir," kata Profesor Lawrence Young, pakar virus di Kampus Warwick, menjelaskan ke The Independent.


Study pra-cetak ini, katanya, memperlihatkan jika infeksi sel manusia dengan virus Neo Covid benar-benar tidak efektif.


Ia menambah jika apa yang disorot ini, bagaimana juga tetap perlu siaga berkaitan penebaran infeksi virus corona dari hewan, khususnya kelelawar, ke manusia.


"Ini (study penemuan virus NeoCov) ialah pelajaran penting yang penting kita dalami yang memerlukan integratif yang lebih bagus dari riset penyakit menyebar pada manusia dan hewan," terang Prof Young.



Beberapa periset mengutarakan jika, virus NeoCov yang disebutkan variasi baru Covid ini rupanya masihlah berkerabat dengan Mers-CoV.


"Mers-CoV sudah dideteksi pada unta di sejumlah negara di Timur tengah, Afrika dan Asia Selatan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


WHO menyebutkan jika secara keseluruhan, 27 negara sudah memberikan laporan kasus Mers-CoV semenjak tahun 2012, dan disampaikan sudah mengakibatkan 858 kematian yang dijumpai karena infeksi dan kompleksitas berkaitan.


Selanjutnya WHO menerangkan jika menurut analitis genom virus yang lain, dipercaya jika virus yang disebarkan kemungkinan datang dari kelelawar dan disebarkan ke unta di sejumlah titik di periode kemarin.


WHO menjelaskan 35 % pasien yang terkena Mers-Covid wafat, walau ini kemungkinan terlampau tinggi karena beberapa kasus enteng kemungkinan terlewati oleh mekanisme pemantauan yang ada.


Tag : 

virus,China,Mers-Cov,virus corona,NeoCov,virus NeoCov,Neo Covid,NeoCov coronavirus,varian baru Covid,apa itu NeoCovNeoCov adalah,ilmuwan China temukan virus NeoCov,

Post a Comment
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS