
Comunitynews | - Serang – Nasib memprihatinkan dialami seorang warga lanjut usia di Kampung Cibawang, Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
Hidup seorang diri di rumah bilik yang sudah rapuh, pria yang akrab disapa Nusi ini menjalani hari-hari penuh keterbatasan tanpa dukungan memadai.
Rumah yang ia tempati berdinding anyaman bambu yang telah lapuk dimakan usia. Beberapa bagian berlubang, dan atapnya tak lagi mampu menahan derasnya hujan. Saat hujan mengguyur, lantai tanah di dalam rumah berubah becek dan licin, menambah kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Tak hanya itu, Nusi juga harus bertahan hidup tanpa akses air bersih yang layak. Kesepian menjadi teman setia, sementara harapan untuk mendapat perhatian perlahan memudar.
Menurut warga sekitar, Nusi sudah lama ditinggalkan keluarga. Tanpa penghasilan tetap, ia hanya mengandalkan bantuan sukarela dari tetangga yang sesekali datang membawa makanan atau sekadar menengok keadaannya.
“Nusi orangnya baik, sabar. Tapi sudah lama dia begini, belum juga ada perhatian dari pemerintah. Kami mau membantu, tapi kemampuan kami terbatas,” ujar seorang warga dengan suara lirih, Sabtu (3/5/2025).
Hingga kini, belum ada langkah konkret dari pemerintah setempat untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal Nusi maupun memberikan bantuan kehidupan yang layak.
Keberadaannya seolah luput dari perhatian program-program sosial yang seharusnya menjangkau semua lapisan masyarakat.
Kisah Nusi menjadi potret nyata masih adanya kesenjangan sosial dan kemiskinan yang mengakar di pelosok negeri.
Harapan kini bergantung pada kepedulian para dermawan serta tindakan nyata dari pemerintah, agar Nusi bisa menikmati masa tua dengan lebih layak dan bermartabat.