-->

Notification

×

Iklan

iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Apakah Transmisi Lokal Omicron Terus Naik, PPKM Perlu Dipertingkat?

Tuesday, January 18, 2022 | 1:17 AM WIB Last Updated 2022-01-17T18:17:36Z
iklan
Apakah Transmisi Lokal Omicron Terus Naik, PPKM Perlu Dipertingkat?
Ilustrasi source pixabay Istock


Jakarta - comunitynews -  Jumlah kasus harian Covid-19 variasi Omicron semakin bertambah di Tanah Air. Terdaftar, kenaikan itu sudah sentuh angka 1.054 kasus setiap hari dengan kasus transmisi lokal telah semakin tinggi dari kasus transmisi aktor perjalanan luar negeri.


Direktur Eksekutif Institut Study Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menjelaskan jika memang jumlah angka verifikasi positif (positivity rate) Covid-19 di atas 5 % atau melalui batasan normal yang diputuskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu di bawah lima %, karena itu sekurang-kurangnya dapat diaplikasikan pengetatan mobilisasi.


"Jika memang positivity rate kita di atas 5 % [sesuai standard WHO] sekurang-kurangnya dapat diterapkan PPKM [pemberlakuan limitasi aktivitas warga] Tingkat 3-4 seperti pada tahun lalu," kata Deddy, Senin (17/1/2022).


Tetapi demikian, menurut Deddy pilihan yang lain dapat dilaksanakan dengan kembali memutuskan peraturan kerja di rumah (Work From Home/WFH) dengan pembagian 50 % dari rumah dan 50 % di kantor.


"Ini dapat dilaksanakan jika positivity rate kita memang di atas 5 % ya," ucapnya.


Awalnya, Koordinator Pengatasan PPKM daerah Jawa-Bali yang Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan kasus Omicron akan capai pucuknya pada tengah Februari sampai awalnya Maret 2022.


"Kita bertanggungjawab untuk kita. Saya minta agar kita satu. Ini ialah sirene untuk kita semua untuk memulai kembali awas dalam masuk variasi baru Covid-19 ini," kata Luhut dalam pertemuan jurnalis PPKM, Minggu (16/1/2022).


Luhut menyebutkan, kasus Omicron mempunyai potensi naik tinggi di daerah Ibu Kota Jakarta. Karena, sampai sekarang kasus Omicron masih dikuasai oleh daerah Jawa dan Bali, khususnya Propinsi DKI Jakarta dan sekelilingnya.


Tetapi demikian, peningkatan kasus di Jawa dan Bali kelihatan pada propinsi Jawa Barat dan Banten karena daerah tersebut masuk ke sisi Aglomerasi Jabodetabek.


"Berdasar prediksi yang kami kerjakan, kami kembali meramalkan jika kenaikan kasus mempunyai potensi naik semakin tinggi di Propinsi DKI Jakarta bila kita tidak berhati-hati," tekannya.


Walau terjadi kenaikan kasus, Luhut menjelaskan pengetatan mobilisasi masih jadi pilihan paling akhir yang hendak dilaksanakan. Ia minta ke tiap perusahaan supaya menimbang peraturan WFO atau bekerja langsung dari kantor.


Menurut dia, sekarang ini beberapa pegawai tidak harus WFO 100 %, banyaknya dapat disamakan dengan kondisi dan situasi terbaru.


Terpisah, Juru Berbicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menjelaskan sampai sekarang ini ketentuan perjalanan dalam negeri masih mengarah pada Surat Selebaran (SE) Satuan tugas Pengatasan Covid-19 No. 22/2021. "Sampai sekarang ini ketentuan perjalanan masih mengarah pada SE Satuan tugas No.22/2021.


Peralihan atas ketentuan itu harus diulas secara lintasi sectoral, dan dipegang oleh koordinator PPKM bagus untuk Jawa, Bali, atau luar Jawa dan Bali," tutur Adita, Senin (17/1/2022).


Adita memperjelas, Kemenhub bersama stakeholder lain terus lakukan penilaian tiap pekannya. Hingga saat ini, ia menyaksikan implementasi persyaratan vaksinasi dan test skrining kesehatan masih mencukupi. "Disamping itu, warga terus disiplin mengaplikasikan prosedur kesehatan," paparnya


×
Berita Terbaru Update