Beras Mahal: Kapolres Serang Sebut ada Indikator Spekulan Penimbunan

Kapolres Serang, AKBP Candra Sasongko,
Kapolres Serang, AKBP Candra Sasongko,

Serang (comunitynews) - Kapolres Serang, AKBP Candra Sasongko, membeberkan sejumlah indikator yang turut menyebabkan melonjaknya harga beras di pasaran. Dari faktor cuaca yang tidak bersahabat, biaya produksi yang tinggi, hingga keterbatasan air yang mengakibatkan penurunan hasil panen. Sementara itu, bayang-bayang praktik permainan harga di tingkat distributor dan dugaan penimbunan oleh kelompok mafia beras semakin memperumit situasi.

"Kami tidak hanya memandang faktor-faktor alami, seperti cuaca buruk dan keterbatasan air. Kami juga menyoroti adanya dugaan praktik penimbunan dan permainan harga oleh pihak-pihak tertentu," tegas Kapolres Serang kepada para wartawan pada Jumat (23/2/2024).

Spekulasi, persaingan tidak sehat, dan penimbunan beras dengan harga di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) menjadi sorotan utama yang akan diselidiki oleh pihak kepolisian. Candra Sasongko menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil apabila ada bukti adanya pihak yang terlibat dalam manipulasi harga beras.

Dalam upayanya menjaga stabilitas distribusi beras, Kapolres Serang telah mengambil langkah-langkah antisipasi. Pengawasan terkait ketersediaan dan pendistribusian beras menjadi fokus utama, mulai dari tingkat produsen hingga pengecer.

"Stok beras yang memadai dan harga yang sesuai dengan ketetapan pemerintah menjadi prioritas kami," ungkap Candra Sasongko, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Tipidter Polda Banten.

Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan bahwa koordinasi dengan Bulog dan pemerintah daerah menjadi langkah strategis. Operasi pasar di beberapa kecamatan di wilayah hukum Polres Serang dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

"Kami berusaha menyempitkan rantai distribusi dari para spekulan dan distributor tingkat 3. Mereka yang seharusnya menjual langsung ke masyarakat, namun malah menjual lagi ke pengecer lain, menyebabkan kenaikan harga beras," tandasnya.

Bulog dan dinas terkait turut andil dalam operasi pasar ini, dengan menjual beras premium kemasan 5 kg seharga Rp53 ribu. Dalam kurun waktu tiga hari, Bulog telah mendistribusikan 50 ton beras premium ke 17 kecamatan di wilayah hukum Polres Serang.

"Semoga operasi pasar ini dapat memberikan efek positif dan menstabilkan harga beras di pasaran," harap Kapolres.

Tidak hanya berkutat pada isu harga beras, Kapolres Serang juga menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan barang pokok lainnya hingga lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah dengan harga yang terjangkau.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh kebutuhan pokok aman dan terjangkau hingga perayaan lebaran," tegasnya, menunjukkan keseriusan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat.

DMG

0 Response to "Beras Mahal: Kapolres Serang Sebut ada Indikator Spekulan Penimbunan"

Iklan Atas artikel




Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...