Iuran BPJS Naik Jadi Populer Pekan Ini Dampak Bunga KPR Melonjak

Comunitynews.com-BPJS Kesehatan terus mencatat defisit. Untuk menangani permasalahan itu, Menteri Keuangan menyarankan untuk meningkatkan iuran sampai 100 %.

Iuran BPJS Naik Jadi Populer Pekan Ini Dampak Bunga KPR Melonjak

Berita itu jadi paling populer di kanal Money selama seharian tempo hari, Rabu (29/8/2019). Mengenai berita yang lain yang paling populer ialah tentang naiknya suku bunga KPR ditengah-tengah turunnya BI rate.

Tersebut daftar berita paling populer selama seharian tempo hari:

Naikkan Iuran, Jalan keluar Sri Mulyani Tambal Defisit BPJS Kesehatan 


Kementerian Keuangan memberi saran kenaikan pembayaran iuran peserta Agunan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, besaran kenaikan iuran itu sampai 100 %.


Berarti, peserta JKN kelas I yang semula cuma membayar Rp 80.000 per bulan harus membayar sebesar Rp 160.000. Selanjutnya untuk peserta JKN kelas II yang semula membayar Rp 110.000 dari yang awalnya Rp 51.000. Sesaat, peserta kelas mandiri III dinaikkan Rp 16.500 dari Rp 25.500 per bulan jadi Rp42 ribu per peserta. 


Awalnya, Dewan Agunan Sosial Nasional (DJSN) sudah sempat menyarankan terdapatnya kenaikan iuran peserta kelas I jadi Rp 120.000 sesaat kelas II Rp 75.000 serta kelas III di angka yang sama untuk menangani permasalahan defisit yang sudah menempa BPJS Kesehatan semenjak tahun 2014.


"Kami menyarankan kelas II serta kelas I jumlahnya yang diusulkan DJSN butuh dinaikkan. Pertama, itu untuk memberikan signal yang ingin dikasih pemerintah ke semua universal health coverage standar kelas III jika ingin naik kelas ada resiko," tutur Sri Mulyani saat lakukan rapat dengan Komisi IX serta Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (27/8/2019).


Suku Bunga BI Turun, tapi Bunga KPR Malah Naik, Ada Apa ya? 


Beberapa bank besar dalam negeri malah meningkatkan suku bunga credit kepemilikan rumah (KPR) ditengah-tengah trend suku bunga Bank Indonesia (BI) yang malah tengah melandai.


Lia, satu diantara nasabah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), contohnya, memperoleh pemberitahuan dengan mendadak oleh faksi konsumen service BNI Griya lewat SMS jika suku bunga KPR naik dari 13,4 % jadi 14 % untuk angsuran pembayaran yang jatuh tempo mulai Agustus ini.


Ada juga Ichsan, nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), yang menyalahkan hal yang sama walau ia tidak demikian ingat besaran bunga serta kenaikannya. Cuma dalam surat yang ia terima, besaran tagihan angsuran naik jadi Rp 3,5 juta dari yang awalnya Rp 3,3 juta.


Direktur Konsumer BTN Budi Satria menyanggah naiknya suku bunga KPR saat suku bunga BI turun. Ia menerangkan, selama 2019, BTN baru meningkatkan suku bunga KPR sebesar 25 bps, itu juga sebelum BI putuskan untuk turunkan suku bunga.


"Sesudah bunga BI turun, kami tidak pernah turunkan bunga KPR," tutur ia pada Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Ia menerangkan, kenaikan suku bunga KPR tahun ini adalah transmisi dari kenaikan suku bunga BI tahun kemarin yang sampai 175 bps atau 1,75 % jadi sebesar 6 %.


Ibu Kota Baru, Kepala Bappenas Ucap ASN Akan Tinggal di Apartemen 


Menteri Rencana serta Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menjelaskan, pemerintah akan menyiapkan rumah dinas buat beberapa Apratur Sipil Negara ( ASN) yang dipindahkan ke ibu kota baru. Nanti, rumah dinas yang disiapkan pemerintah tidak akan berupa rumah tapak.


“Kita harus lakukan (ASN tinggal di) apartemen supaya tidak mengonsumsi tempat,” kata Bambang.


Awalnya, BKN meramalkan ada seputar 600.000 ASN di Kementerian/Instansi yang akan dipindahtugaskan ke Ibu Kota baru.


Menkominfo: Punyai Malaysia Bisa Masuk ke Indonesia,Masa Indonesia Tidak Bisa 


Perusahaan transportasi berbasiskan tehnologi, Gojek merencanakan lakukan ekspansi ke Malaysia. Belum mengaspal di negeri Jiran itu, kedatangan Gojek telah diprotes serta tidak diterima beberapa faksi.

Menyikapi penampikan itu, Menteri Komunikasi serta Informatika (Kominfo) Rudiantara, menjelaskan, faksi Malaysia harus lebih bijak masalah gagasan Gojek yang ingin bekerja disana. Terutamanya mereka yang menampik kedatangan perusahaan decacorn asal Indonesia ini.


"Punyai Malaysia bisa masuk ke Indonesia, waktu Indonesia tidak bisa masuk ke Malaysia," kata Rudiantara didapati di Pacific Place, Jakarta, Rabu (28/8/2019).


Meski begitu, Rudiantara tidak mengatakan dengan detil perusahaan atau hal apa yang telah masuk bekerja di Indonesia.


Bank Mandiri Tidak Tutup Peluang Alihkan Kantor Pusat ke Ibu Kota Baru 


Perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur jadi perhatian seluruh pihak, tidak kecuali bank BUKU IV seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan, faksinya tidak tutup peluang akan mengalihkan kantor ke Kalimantan. Tetapi, ia akan lihat terlebih dulu kejelasan serta keadaannya ke depan.


Apa semua akan geser ke Kalimantan, kami lihat kelak kepastiannya seperti apa," kata Panji Irawan di Jakarta, Rabu (28/8/2019).


Walau perpindahan kantor pusat masih menanti kejelasan, Panji menjelaskan faksinya pasti membuat kantor-kantor cabang disana, minimum kantor perwakilan dari Bank Mandiri pusat. Lebih, Bank Mandiri belum memilik kantor cabang pas di titik ibu kota baru.


"Tentu di beberapa titik itu kami akan membuat minimal-minimalnya ada kantor perwakilan dari Bank Mandiri pusat yang berada di Kalimantan. Kebetulan kami memang mempunyai banyak kantor di Kalimantan, tetapi di Ibu kota baru ini belumlah ada," jelas Panji.


Di lansir dari kompas

Iklan Atas artikel




Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...