0
Home  ›  berita islam  ›  muhamadiyah

Bulan Puasa 2022 jatuh Pada Tanggal 2 April Sah Dari Pernyataan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Comunitynews - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan awal puasa Ramadhan 1443 Hijiriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Penentuan itu dilaksan"

Bulan Puasa 2022 jatuh  Pada Tanggal 2 April Sah Dari Pernyataan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hanya Ilustrasi source pixabay Istock


Comunitynews - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan awal puasa Ramadhan 1443 Hijiriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.


Penentuan itu dilaksanakan melalui Amanat(maklumat) Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 mengenai Penentuan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.

Maklumat Muhammadiyah tetapkan bulan ramadhan


memperoleh amanat(maklumat) itu dari Ketua PP Muhammadiyah sekalian Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas pada Sabtu (12/2/2022) sore.


Adapun amanat tertanggal 3 Februari 2022 itu ditandangani oleh Prof Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Agung Danarto selalu sekretaris.


Hisab utama wujudul hilal


PP Muhammadiyah umumkan awalnya Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah berdasar hasil hisab utama wujudul hilal yang didasari oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.


"1 Ramadan 1443 H jatuh di hari Sabtu Pon, 2 April 2022 Masehi," begitu catat amanat itu.


Selainnya informasi masalah awal puasa 1 Ramadhan, PP Muhammadiyah umumkan tanggal 1 Syawal atau Lebaran jatuh pada 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022 M.


Selanjutnya, PP Muhammadiyah memutuskan Hari Arafah jatuh pada Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M.


Sedangkan, Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah jatuh pada Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.


Isi komplet pernyataan Muhammadiyah:


-1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022 M

-1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022 M

-1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M

- Hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M

- Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.


"Begitu amanat ini dikatakan supaya jadi petunjuk untuk masyarakat Muhammadiyah dan dikerjakan seperti mestinya. Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan karunia dan hidayah-Nya ke kita," tutup amanat itu.


Metoda hisab dan rukyat


Diambil dari kompas, 23 April 2020, Rukyat atau Rukyatul Hilal ialah kegiatan penilaian visibility hilal (bulan sabit) saat Matahari tenggelam mendekati awalnya bulan di Kalender Hijriah.


Rukyatul hilal umumnya dilaksanakan untuk memastikan awalnya bulan Zulhijah, Ramadhan, dan Syawal.


Saat lakukan pengawasan, Kementerian Agama bekerja bersama dengan ormas (organisasi masyarakat) Islam, ahli BMKG, ahli Lapan, dan ponpes telah lakukan penghitungan di wilayahnya.


Perhitungan itu dilaksanakan untuk menghindar terjadi "salah lihat".


Karena, bila tinggi hilal ada di bawah 2 atau 4 derajat, karena itu peluang objek yang disaksikan bukan hilal, tetapi bintang, lampu kapal, atau objek yang lain.


Hilal dapat disaksikan dengan ketinggian minimum 2 derajat, elongasi (jarak pojok matahari-bulan) 3 derajat, dan usia minimum 8 jam saat ijtimak.


"Jika di bawah itu memiliki arti belum rukyat. Berdasar pengalaman-pengalaman yang telah berarti dengan ketinggian di bawah itu peluangnya kecil untuk dapat disaksikan," kata Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Nur Khazin.


Pengamatan hilal Ramadhan


Pengamatan hilal Ramadhan umumnya dilaksanakan pada 29 bulan Syakban. Jika hilal kelihatan dengan beberapa ketetapan di atas, karena itu bulan Syakban dicukupkan 29 hari.


Dalam pada itu, hisab bisa disimpulkan dengan penghitungan secara matematis dan astronomis untuk tentukan status bulan dalam tentukan diawalinya awalnya bulan pada kalender Hijriah.


Ada banyak referensi atau kitab yang dipakai untuk sistem hisab di Indonesia. Sistem hisab ada juga yang memakai sistem kontemporer.


"Triknya ya memakai rumus-rumus yang berada di buku itu. Ada rumusnya seperti apakah untuk hitung awalnya bulan dengan data astronomis yang berada di beberapa buku itu," tutur Khazin.


Lepas dari itu, Khazan menjelaskan jika baik sistem hisab atau rukyat, ke-2 nya sebuah langkah untuk tentukan awalnya bulan.


Menurut dia ke-2 sistem itu tidak dapat dinafikan karena semua sama-sama memberikan dukungan.


"Tersedianya hisab itu karena ada rukyat yang panjang, terhitung sistem hisab ini akan memudahkan penerapan rukyat secara betul . Maka keduanya ini sama-sama memperkuat dan sama-sama memberikan dukungan," papar Khazin.



Tag : 

awal puasa,sidang isbat,kapan 1 Ramadhan,kapan mulai puasa,1 Ramadhan 1443 Hijriyah,kapan 1 Ramadhan 2022,kapan 1 Ramadhan 1443 H,kapan bulan Ramadhan,kapan puasa 2022,sidang isbat 2022,kapan ramadhan 2022,kapan bulan puasa,1 Ramadhan 2 April 2022,Puasa tanggal 2 April 2022,Ramadhan 1443 H 2 April 2022,

Post a Comment
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS