-->

Notification

×

Iklan

iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Inilah Makna Renungan Harian Katolik Dan Penjabaran Allah Dalam Ide Tritunggal

Sunday, June 12, 2022 | 11:49 AM WIB Last Updated 2022-06-12T04:49:37Z
iklan

 

Inilah Makna Renungan Harian Katolik Dan Penjabaran Allah Dalam Ide Tritunggal
Inilah Makna Renungan Harian Katolik Dan Penjabaran Allah Dalam Ide Tritunggal

Hari renungan katolik - Comunitynews - Renungan Harian Katolik Minggu 12 Juni 2022 Tritunggal Maha Kudus.


Renungan Harian Katolik hari ini Minggu 12 Juni 2022 hari raya Tritunggal Maha Kudus atau Trinitas.


Bacaan untuk Renungan Harian Katolik hari ini Minggu, 12 Juni diambil dari Bacaan Pertama Kitab Amsal: 8:22-31, bacaan ke-2 Roma 5:1-5, dan bacaan Injil Yohanes 16:12-15.


Peringatan doktrin Trinitas ini dirayakan sesudah hari raya Minggu Pentakosta.


Acara pesta ini mengenangkan bagaimana gereja katolik mengaku akan keilahian Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus.


Renungan Harian Katolik Minggu 12 Juni 2022 berisi mengenai Tritunggal Maha Kudus:


Minggu Trinitas, atau kerap juga dikenal dengan Hari Raya Tritunggal Mahakudus.


Hari raya ini sebagai hari raya yang dikerjakan pada Minggu pertama sesudah gereja katolik rayakan hari raya turunnya Roh Kudus ke atas beberapa rasul atau Pentakosta dalam tanggalan liturgi gereja katolik.


Pada hari Minggu Trinitas ini gereja katolik mengingati doktrin Trinitas, yaitu tiga individu Allah yakni Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus.


Allah Bapa.


Tuntunan Kristiani, Allah yang Mahatinggi dan Maha Kuasa dikasih gelar Bapa.


Dijumpai dalam tuntunan dan agama orang Israel dan Yudaisme kekinian saat ini, Yahwe dikatakan sebagai Bapa karena Ia ialah Pembuat, Pemberi hukum, dan Perlindungan.


Begitu hal dalam tuntunan Kekristenan, Allah dikatakan sebagai Bapa dengan argumen yang sama, tapi khususnya sekali ialah karena hal mistis dari jalinan Bapa dan Anak yang diutarakan oleh Yesus Kristus sendiri.


Gelar Bapa yang dikasih ke Tuhan memperlihatkan jika Ia ialah asal mula dari semua yang berada di semesta alam dan segala sesuatu yang yakin dan patuh, dan yang runduk kepadaNya.


 Allah Putra.


Allah Anak ( disebutkan Allah Putra atau Allah Putera) sebagai individu sesudah Allah Bapa yakni individu ke-2 dari Trinitas dalam tuntunan umat Kristen.


Doktrin Tritunggal atau Trinitas berikut yang mengidentifikasikan Yesus sebagai Allah Anak, yang satu dalam akar tapi berlainan secara individu dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus (individu pertama dan individu ke-3 dalam posisi penyebutan).


Istilah Allah Anak ini diperbedakan dari istilah "Anak Allah" ("Son of God "), yang dijumpai dalam Alkitab.


Allah Roh Kudus.


Roh Kudus sebagai individu Tuhan dalam ide Tritunggal.


Roh Kudus cuma dipercaya oleh umat Kristiani dan sebagai individu penolong yang bekerja pimpin kita, berbentuk Roh yang dijanjikannya oleh Yesus Kristus saat sebelum kenaikanNya ke surga.


Dalam tuntunan umat Kristiani, seorang Kristen mempunyai Roh Kudus dalam dianya.


Roh Kudus sebagai Roh Allah yang membantu, pimpin, melipur, dan jadi Rekan Yang Setia.


Roh Kudus membimbing umat Kristiani supaya hidup searah dengan kehendak Tuhan.


Roh Kudus sebagai penyambung di antara umat Kristiani dengan Allah.


Begitu Renungan Harian Katolik Minggu, 12 Juni 2022 Tri Tunggal Maha Kudus atau Trinitas diambil dari bacaan lertama Kitab Amsal: 8:22-31, bacaan ke-2 Roma 5:1-5, dan bacaan Injil Yohanes 16:12-15.


Renungan harian Katolik hari ini kemungkinan sedikit mengingati kita akan asumsi usang jika Tuhan-nya orang Katolik ada tiga. Walau sebenarnya tidak begitu ada.


Silahkan memerhatikan bacaan pertama dari Amsal dan bacaan Injil dari Yohanes mengenai turunnya Roh Kebenaran.


Bacaan I


Amsal 8: 22-31


  • Tuhan membuat saya sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai tindakan-Nya yang pertama kali jaman dulu. Telah pada jaman purbakala saya dibuat, pada mula pertama, saat sebelum bumi ada.

  • Saat sebelum air samudera raya ada, saya sudah lahir, sebelumnya ada beberapa sumber yang penuh sama air. Saat sebelum pegunungan tertancap dan terlebih dulu dibanding bukit-bukit saya sudah lahir;sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu daratan yang pertama.

  • Saat Ia menyiapkan langit, saya di situ, saat Ia menggaris kaki langit pada permukaan samudera raya, saat Ia memutuskan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya melimpah dengan deras, saat Ia tentukan batasan kepala laut, agar air tidak boleh menyalahi titah-Nya,

  • Dan saat Ia memutuskan beberapa dasar bumi, saya ada serta-Nya sebagai anak kecintaan, tiap hari saya jadi kesenangan-Nya, dan selalu bermain di hadapan-Nya;

  • saya bermain di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia jadi kesenanganku.

  • Demikian sabda Tuhan
  • U: Sukur ke Allah.

  • Injil

  • Yohanes 16: 12-15

  • Ada banyak hal yang harus Kukatakan padamu, tapi saat ini kamu tidak bisa memikulnya. Tapi jika Ia tiba, yakni Roh Kebenaran, Ia akan pimpin kamu ke semua kebenaran;

  • karena Ia tidak akan berbicara dari diri-Nya sendiri, tapi segala sesuatu yang didengarkan-Nya tersebut yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan padamu beberapa hal yang akan tiba.

  • Ia akan memuliakan Saya, karena Ia akan memberitakan padamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punyai, ialah Saya punya; karenanya Saya berbicara: Ia akan memberitakan padamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."

  • Demikian sabda Tuhan
  • U: Terpujilah Kristus.


Renungan harian Katolik hari ini


Ide Allah Tritunggal sebetulnya seperti mendarah daging pada diri kita. Setiap berdoa, kita membuat pertanda salib 'Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus'. Ini tidak berarti Tuhan ada tiga tetapi kedatangan Tuhan yang dapat dituangkan dalam tiga individu.


Dalam renungan harian Katolik hari ini, Yesus tampilkan Tuhan dalam individu Roh Kudus atau Roh Kebenaran.


"Tapi jika Ia tiba, yakni Roh Kebenaran, Ia akan pimpin kamu ke semua kebenaran;.."


Disini kita mengetahui jika pengiringan-Nya tidak hanya pada periode Yesus hidup, kehadiran beberapa siswa sampai Kitab Suci yang kita pegang saat ini. Ia ada menemani kita melalui kedatangan Roh Kebenaran.


Bagaimana ya proses pengiringan yang diberi Roh Kebenaran ini?


Pasti kita sebagai umat jadi bertanya. Apa memiliki bentuk akan seperti figur yang melekat dan membisiki telinga kita, memberitahukan kita mana yang baik dan mana yang betul? Memikirkannya saja udah seram.


Akan tapi, dengan beragam rintangan jaman, perkembangan tehnologi dan wabah Covid-19, rasanya telinga dan hati ini dipenuhi oleh bermacam hal. Mungkin dapat disebut, telinga dan hati ini topangl mengetahui mana yang bisikan Roh Kebenaran, mana yang bisikan ego individu.


Rasanya kita tidak perlu konsentrasi pada bagaimana Roh Kebenaran bekerja. Tetapi konsentrasi pada bagaimana kita mempersiapkan hati dan telinga supaya selalu sensitif dengan bisikan-Nya.


Roh Tuhan tidak diam saat kita hadapi bermacam rintangan, pergumulan dan kesusahan. Kita perlu pasrah akan tuntunan-Nya.

×
Berita Terbaru Update