Vape dan Bahayanya pada Paru-paru: Kisah Seorang TikTokers dan Personal Trainer

 Vape dan Bahayanya pada Paru-paru: Kisah Seorang TikTokers dan Personal Trainer

Vape dan Bahayanya pada Paru-paru: Kisah Seorang TikTokers dan Personal Trainer
ilustrasi: Vape dan Bahayanya pada Paru-paru: Kisah Seorang TikTokers dan Personal Trainer

Vape dan Bahayanya pada Paru-paru - comunitynews - Salah Seorang dari kreator TikTokers sekaligus personal trainer di California, Lucy Turchin, telah didiagnosis mengalami pneumonitis atau peradangan paru-paru setelah satu tahun mengonsumsi rokok elektronik atau vape. Wanita berusia 35 tahun itu merasa sesak napas selama 9 bulan setelah mengalami pembengkakan pada jaringan paru-parunya. Kini, ia harus menggunakan masker N95 selama berada di ruang publik untuk mencegah menghirup zat iritan atau kimia tertentu.

Mimpi Buruk Setelah Mengonsumsi Rokok Elektronik


Lucy Turchin mendeskripsikan kondisinya bagaikan sebuah "mimpi buruk" dan mengaku dunianya hancur setelah menerima diagnosis tersebut. Ia sebelumnya memiliki hidup yang indah di depan nanti. Namun kini, ia hanya terbaring di tempat tidur dan sesak napas setiap saat.

Gejala yang Dirasakan setelah Mengonsumsi Rokok Elektronik


Gejala pertama kali yang dirasakan oleh Lucy Turchin adalah 4 bulan setelah mengonsumsi rokok elektronik. Kala itu, ia merasa seringkali sesak napas diikuti dengan rasa sakit yang intens dan rasa tidak nyaman pada tenggorokannya. Paru-parunya terasa seperti ada bahan kimia yang terbakar di dalamnya.

Kini, Turchin harus menggunakan bantuan kursi roda untuk berjalan jarak jauh dan terus menggunakan masker untuk menghindari zat-zat tertentu yang tak bisa ia hirup. Ia harus ekstra hati-hati terhadap paparan zat kimia dan tidak bisa menggunakan pemutih di rumah. Ia juga harus berhati-hati terhadap paparan asap rokok.

Bahaya Rokok Elektronik


Meskipun banyak yang menganggap vape atau rokok elektronik adalah opsi yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional, sebuah riset menunjukkan bahwa rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok konvensional. Popularitas rokok elektronik terus meningkat setiap tahunnya, terutama pada kalangan anak muda. Studi terbaru menunjukkan bahwa rokok elektronik juga meningkatkan risiko terhadap gangguan hati dan tidak efektif dalam membantu seseorang untuk berhenti merokok.

Rokok Elektronik dan Paru-paru


Penting untuk memahami bahwa rokok elektronik tidak lebih aman daripada rokok konvensional. Rokok elektronik berpotensi membahayakan paru-paru karena menghirup zat kimia berbahaya yang bisa merusak paru-paru. Dr. Ever Alias, MD, merespons salah satu video Turchin dan menjelaskan bahwa penting untuk memahami bahaya rokok elektronik bagi kesehatan paru-paru.

Kesimpulan

Kisah Lucy Turchin mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap penggunaan rokok elektronik. Rokok elektronik tidaklah lebih aman dari rokok konvensional. Banyak orang yang salah paham dengan anggapan bahwa rokok elektronik tidak membahayakan kesehatan. Namun, fakta menunjukkan bahwa vape atau rokok elektronik mengandung zat-zat kimia berbahaya yang dapat merusak paru-paru dan organ tubuh lainnya.

Sebuah studi terbaru juga menunjukkan bahwa rokok elektronik tidak efektif dalam membantu seseorang untuk berhenti merokok. Bahkan, konsumsi rokok elektronik meningkatkan risiko terhadap gangguan hati. Karena itu, penting bagi kita untuk lebih memahami bahaya dari rokok elektronik dan menjauhinya.

Kisah Lucy Turchin yang harus menderita pneumonitis atau peradangan paru-paru setelah mengonsumsi rokok elektronik selama satu tahun menjadi peringatan bagi kita semua. Kondisi yang dialaminya menjadi sangat memburuk, hingga ia harus menggunakan kursi roda untuk berjalan jarak jauh dan selalu menggunakan masker untuk mencegah menghirup zat-zat tertentu.

Jika kamu merokok atau mengonsumsi rokok elektronik, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut. Selain itu, kamu juga dapat mengubah gaya hidupmu menjadi lebih sehat, seperti melakukan olahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan menghindari faktor risiko lainnya seperti stres dan kurang tidur.

Kesehatan adalah kekayaan yang paling berharga bagi kita semua. Oleh karena itu, jagalah kesehatanmu dan jauhi rokok elektronik serta rokok konvensional. Semoga artikel ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok elektronik dan pentingnya menjaga kesehatan.

0 Response to "Vape dan Bahayanya pada Paru-paru: Kisah Seorang TikTokers dan Personal Trainer"

Iklan Atas artikel




Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...