SDN 02 Bambu Apus Pamulang Diminta Perketat Penjagaan Pasca Teror Ginjal Mengintai
Tuesday, November 12, 2019
Comunitynews.com-Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus 02, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di gemparkan oleh intimidasi orang tidak diketahui yang meneror ambil ginjal siswa sekolah tersebut .
Insiden itu berlangsung pada DA, 9, salah satunya siswa SD yang ada di Jalan Arwana, Bambu Apus, Pamulang, pada Jumat (8/11/2019).
Ita, 32, Ibunda DA menjelaskan, intimidasi itu dirasakan buah hatinya saat akan pulang ke tempat tinggalnya, yang tidak jauh dari tempat sekolah.
Waktu di perjalanan, anak laki-lakinya itu dihampiri oleh satu orang pengendara motor yang tidak diketahui, dengan memakai helm serta masker.
"Anak saya narasi kirain orang itu ingin nanyakan alamat tetapi ancam ingin ngambil ginjal, anak saya lari ketakutan," tutur Ita, Senin (11/11/2019).
Karena sangat takutnya, lanjut Ita, anaknya itu sempat bersembunyi dalam tempat sampah. Sesudah kondisi di perasaan aman, dia langsung lari terbirit-birit sampai ke rumah.
"Pas sampai rumah tutup pintu kenceng sekali serta gemetaran ketakutan. Setelah itu tidak ingin keluar rumah buat solat Jumat," paparnya.
Dengar narasi buah hatinya, Ita juga langsung memberikan laporan hal tersebut ke faksi sekolah. Nyatanya, yang terima intimidasi itu bukan anaknya saja.
“Ternyata sebelum anak saya diminta ginjal oleh ojol itu, ada temennya wanita yang meminta ginjalnya. Saya telah lapor ke faksi sekolah, untuk mempererat pengawasan. Saya takutnya, dihipnotis terus dibawa,” tuturnya.
Insiden itu berlangsung pada DA, 9, salah satunya siswa SD yang ada di Jalan Arwana, Bambu Apus, Pamulang, pada Jumat (8/11/2019).
Ita, 32, Ibunda DA menjelaskan, intimidasi itu dirasakan buah hatinya saat akan pulang ke tempat tinggalnya, yang tidak jauh dari tempat sekolah.
Waktu di perjalanan, anak laki-lakinya itu dihampiri oleh satu orang pengendara motor yang tidak diketahui, dengan memakai helm serta masker.
"Anak saya narasi kirain orang itu ingin nanyakan alamat tetapi ancam ingin ngambil ginjal, anak saya lari ketakutan," tutur Ita, Senin (11/11/2019).
Karena sangat takutnya, lanjut Ita, anaknya itu sempat bersembunyi dalam tempat sampah. Sesudah kondisi di perasaan aman, dia langsung lari terbirit-birit sampai ke rumah.
"Pas sampai rumah tutup pintu kenceng sekali serta gemetaran ketakutan. Setelah itu tidak ingin keluar rumah buat solat Jumat," paparnya.
Dengar narasi buah hatinya, Ita juga langsung memberikan laporan hal tersebut ke faksi sekolah. Nyatanya, yang terima intimidasi itu bukan anaknya saja.
“Ternyata sebelum anak saya diminta ginjal oleh ojol itu, ada temennya wanita yang meminta ginjalnya. Saya telah lapor ke faksi sekolah, untuk mempererat pengawasan. Saya takutnya, dihipnotis terus dibawa,” tuturnya.