Berhati-hati dalam Menciptakan Pencitraan Kaya: Refleksi dari Pengalaman Ressa Herlambang

Ressa Herlambang

Ressa Herlambang
Berhati-hati dalam Menciptakan Pencitraan Kaya: Refleksi dari Pengalaman Ressa Herlambang


Ressa Herlambang dulu - comunitynews - Ressa Herlambang, seorang penyanyi, sedang menjadi perhatian publik setelah lama tak terlihat di dunia hiburan di Indonesia. Ia hadir untuk membagi pengalaman yang kurang menyenangkan yang pernah dialaminya. Ia mengaku telah jatuh miskin secara tiba-tiba setelah ayahnya ditangkap oleh polisi dan ibunya mengalami santet.

Peristiwa tersebut terjadi beberapa tahun yang lalu, saat orang tua Ressa Herlambang mengalami kebangkrutan dan memiliki utang sebesar belasan miliar rupiah. Ressa mengungkapkan bahwa pada tahun 2009, keluarganya mengalami kerugian besar dan utang yang tiba-tiba bisa mencapai Rp 12 miliar. Ia masih merasa tidak percaya saat itu meskipun masih memiliki beberapa barang mewah seperti lima mobil dan jam tangan diamond.

Sebelum bangkrut, orang tua Ressa terlibat dalam bisnis dan sering bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar. Mereka adalah salah satu pemilik besar dari pameran rumah, expo, dan acara Gong 2000. Setiap ada pameran di JCC, orang tua Ressa pasti terlibat, mulai dari Balai Sidang, JCC, PRJ, selalu ada hasil kerjasama mereka.

Walaupun memiliki banyak bisnis, Ressa Herlambang masih bingung bagaimana kekayaan keluarganya bisa hilang hingga Rp 12 miliar dalam sekejap. Ia menceritakan bahwa kerugian tersebut terjadi saat ada pameran di salah satu kota di Jakarta. Ressa ingat betul bahwa ia sedang bermain PlayStation di rumah ketika tiba-tiba diminta pergi bersama orang tuanya yang saat itu sudah meninggal.

Ressa Herlambang menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk membuka aib keluarganya. Ia hanya ingin lebih tenang dan merasa lebih baik setelah berbicara mengenai pengalaman pahit tersebut kepada orang lain.

Menurut berita yang dilaporkan oleh berbagai sumber ,Ressa Herlambang asli berasal dari keluarga yang berada dan memiliki kecukupan. Namun, situasi ekonominya berubah drastis setelah bisnis keluarganya mengalami kerugian pada tahun 2010.

Untuk menghindari dikenali sebagai orang yang kesulitan, selama 12 tahun Ressa menyembunyikan situasi ekonominya dengan menyewa mobil, berpenampilan rapi, dan hal-hal lainnya.

Sebenarnya, pesan Bob Sadino ini sangat penting dan perlu untuk diamati. Dalam membangun citra sosial, seringkali banyak orang membutuhkan pengeluaran yang besar untuk memperlihatkan bahwa mereka memiliki kekayaan. Namun, hal ini justru dapat menjadi beban dan memperburuk kondisi finansial yang sebenarnya.

Lebih baik hidup sesuai kantong dan membuat perencanaan keuangan yang baik, daripada terus-terusan merasa tertekan dengan beban utang dan tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kita harus memiliki tujuan hidup yang jelas dan memahami pentingnya mengatur keuangan dengan baik, agar kondisi finansial kita stabil dan tidak terlalu tertekan.

Seiring berjalannya waktu, jika pengeluaran itu tetap dilanjutkan, maka akan terasa berat bagi keuangan dan juga dapat menimbulkan masalah utang yang sulit untuk dilunasi. Oleh karena itu, sebaiknya kita berhati-hati dalam berbelanja dan bergaul, serta bijak dalam mengelola keuangan kita. Sangat penting untuk memahami bahwa kekayaan sejati datang dari pengelolaan keuangan yang baik dan perencanaan masa depan yang matang, bukan dari barang-barang yang dipamerkan ke publik.

Tidak hanya itu, untuk memulihkan kondisi keuangan, sebaiknya juga melakukan perencanaan keuangan yang baik. Meliputi pengaturan pengeluaran, memperbanyak sumber pendapatan, dan menabung secara bijak. Memahami dan mengendalikan pengeluaran secara bijak merupakan hal yang sangat penting. Jangan terlalu terpengaruh dengan tren atau gaya hidup orang lain, tapi fokuslah pada kebutuhan dan tujuan keuangan Anda. Konsultasi dengan ahli keuangan juga bisa membantu dalam mengatasi masalah keuangan dan membangun keuangan yang sehat.

0 Response to "Berhati-hati dalam Menciptakan Pencitraan Kaya: Refleksi dari Pengalaman Ressa Herlambang"

Iklan Atas artikel




Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...