Home
kabupaten Lampung Selatan
stunting adalah
Capaian Gemilang Bupati Lampung Selatan dalam Mengurangi Stunting
Capaian Gemilang Bupati Lampung Selatan dalam Mengurangi Stunting

Kab.Lamsel (comunitynews) - Capaian kinerja Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lampung Selatan bukanlah isapan jempol semata. Ini adalah bagian dari komitmen untuk mewujudkan generasi emas yang unggul dan berkualitas.

Penurunan Angka Stunting: Data yang Berbicara

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2019 sebesar 30,39%. Angka ini mengalami penurunan signifikan pada tahun 2021 menjadi 16,3%. Kemudian, pada tahun 2022, angka prevalensi stunting kembali turun menjadi 9,9%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan prevalensi stunting Provinsi Lampung yang sebesar 15,2% dan juga di bawah target nasional 2024 yang sebesar 14%.

Target Stunting Tahun 2025: Menuju Angka 5%


Kabupaten Lampung Selatan terus berjuang untuk mencapai target prevalensi stunting sebesar 5% pada tahun 2025. Berdasarkan survei kesehatan nasional, prevalensi stunting Lampung Selatan pada tahun 2024 berada di angka 9,9%.

Penghargaan dan Apresiasi: Bukti Kerja Keras


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP&KB) Kabupaten Lampung Selatan, Rikawati, S.STP., M.M., mengatakan bahwa pada tahun 2021 Kabupaten Lampung Selatan meraih prestasi sebagai juara 1 penanganan stunting terbaik se-Provinsi Lampung dan dinobatkan sebagai Kabupaten Paling Inovatif dalam hal penurunan stunting.

Pada tahun 2024, Pemkab Lampung Selatan kembali meraih dua penghargaan dalam penanganan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Lampung. Penghargaan ini mencakup Kategori Utama dalam Sinergitas Intervensi Gerakan Penurunan Stunting (Siger Stunting) dan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Provinsi Lampung. Prestasi ini menjadikan Lampung Selatan sebagai kabupaten percontohan dalam penanganan stunting terbaik tingkat nasional.

Kunjungan dan Studi Banding: Menjadi Contoh Nasional


“Kita (Lampung Selatan) menjadi contoh yang dikunjungi Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Pemkab Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Ketua TP PKK Kabupaten Pesisir Barat, dan banyak lagi,” ujar Rikawati.

Selain itu, berbagai apresiasi juga datang dari Tim Bappenas Kementerian PPN RI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), dan Tim Sekretariat Militer Presiden RI (Setmilpres) yang datang langsung ke Lampung Selatan baru-baru ini.

Integrasi dan Komitmen: Kerja Bersama untuk Menurunkan Stunting


Menurut Rikawati, Pemkab Lampung Selatan tidak hanya menjalankan amanat pemerintah pusat, tetapi juga menunjukkan komitmen bupati Nanang Ermanto dalam terwujudnya integrasi pelaksanaan penurunan stunting secara gotong royong. Ini melibatkan seluruh pemangku kebijakan dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa.


“Di tahun 2025, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lampung Selatan telah menetapkan Lokus Stunting yang menyepakati sebanyak 27 desa di 9 kecamatan sebagai Lokus Penanganan Stunting,” ungkap Rikawati.

Keseriusan dalam Penanganan Stunting: Langkah Konkret


Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, dr. Nensi Yunita, menjelaskan bahwa Kabupaten Lampung Selatan sangat serius menekan prevalensi stunting dengan dibentuknya tim percepatan pengendalian stunting.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh buruknya asupan gizi anak dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan kondisi gagal tumbuh pada anak yang mengakibatkan tinggi dan panjang badan anak tidak sesuai dengan umur.

“Komitmen pemerintah saat ini adalah menempatkan stunting sebagai suatu permasalahan besar yang harus segera diselesaikan,” kata dr. Nensi Yunita.

Efek Jangka Panjang Stunting: Tantangan yang Harus Diatasi


Stunting menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang. Masalah ini dapat menghambat pertumbuhan saraf, kognitif, motorik, bahasa, serta meningkatkan risiko obesitas, gangguan psikis, reproduksi, dan produktivitas di masa depan.

Dengan kerja keras dan komitmen yang terus berlanjut, Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan bahwa penurunan angka stunting dapat dicapai melalui upaya bersama, inovasi, dan sinergi semua pihak.


roni

Blog authors