Home
Cilegon
HUT IGTKI - PGRI ke-74
pendidikan
HUT IGTKI - PGRI ke-74 di Cilegon: Meriah dengan Senam Bersama
Ketua IGTKI Cilegon, Sholatul Hayati

Cilegon (Comunitynews) , 30 Mei 2024 - HUT Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-74 sukses diperingati di gedung serbaguna Al-Khairiyah, Citangkil, Cilegon. 

Acara yang berlangsung pada Kamis ini dimeriahkan oleh senam bersama yang diikuti oleh para guru TK se-kota Cilegon.

Dalam wawancara, Ketua IGTKI Cilegon, Sholatul Hayati, menyampaikan bahwa acara ini menjadi sarana bagi para guru TK untuk mengekspresikan diri mereka melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh IGTKI. Dari 700 peserta, termasuk 120 mahasiswa, hadir memeriahkan acara tersebut.

Sholatul Hayati menjelaskan pentingnya sosialisasi terhadap orang tua mengenai pengembangan motorik anak usia dini. Ia menekankan bahwa otak anak akan bekerja lebih optimal jika motoriknya baik. 




Oleh karena itu, IGTKI mengadakan pelatihan senam untuk anak usia dini, baik dengan alat maupun tanpa alat, untuk meningkatkan motorik halus dan kasar sebagai bagian dari kecerdasan kinestetik.

"Harapan di HUT IGTKI ini adalah agar guru-guru TK semakin semangat dan maju dalam mencerdaskan anak-anak usia dini. Anak usia dini membutuhkan simulasi yang baik untuk menghadapi tantangan zaman di masa depan," ujarnya.

Sholatul Hayati juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak di era globalisasi, terutama dalam penggunaan gadget. Orang tua harus memberikan pendampingan yang positif sehingga gadget dapat memberikan nilai edukasi yang baik.

Acara ini dihadiri oleh Walikota Cilegon, Bunda PAUD Kota Cilegon, Pokja, Ketua IGTKI Cilegon dan Banten, serta didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Cilegon. 

Dukungan ini sangat berarti mengingat tantangan yang dihadapi guru TK dalam mengajarkan anak usia dini.

"IGTKI - PGRI adalah mitra yang tidak bisa dipisahkan. Maka dari itu, di setiap kegiatan, dukungan dari PGRI selalu ada untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia," tutup Sholatul Hayati.

Red

Blog authors