Palapa Ring Tol Langit 2019 Diresmikan Pak Jokowi Sempat Mangkrak Selama 20 Tahun

Jakarta, comunitynews.com - Presiden Joko Widodo pada Senin (14/10) resmikan project Palapa Ring di Istana Negara. Peresmian ini menandai terhubungnya semua ibu kota di 514 kota serta kabupaten di semua Indonesia.

Palapa Ring Tol Langit 2019 Diresmikan Pak Jokowi Sempat Mangkrak Selama 20 Tahun


Project yang sempat mangkrak sepanjang 20 tahun ini adalah pembangunan strategis jaringan tulang punggung (backbone) optik nasional. Dikumpulkan dari beberapa sumber, tersebut keuntungan terdapatnya project Palapa Ring.


Menjadikan satu jaringan se-Indonesia 


Palapa Ring diambil dari nama sumpah Mahapatih Gajah Mada serta semangatnya untuk menjadikan satu Nusantara. Sesuai namanya, project pembangunan jaringan serat optik ini mempunyai tujuan menjadikan satu Indonesia dari Sabang sampai Merauke.


Dalam proses pembangunannya, project ini terdiri jadi tiga step yaitu barat, tengah, serta timur. Pembangunan Palapa Ring Barat serta Tengah yang sudah selesai tahun kemarin, paling akhir paket Timur yang selesai pada Agustus yang lalu.


Adanya tulang punggung akses jaringan, karena itu warga dapat manfaatkan untuk komunikasi berbasiskan data.


Internet bertambah cepat serta murah


Palapa Ring menjanjikan koneksi internet bertambah cepat serta murah untuk warga yang ada di lokasi Indonesia Timur serta Tengah. Bukan rahasia bila koneksi internet di wilayah timur seperti Maluku cuma sampai kecepatan 300 Kbps, jauh ketinggalan dibanding di Jakarta dengan 7 Mbps.


Tidak itu saja, Palapa Ring diinginkan dapat merangsang penyuplai service telekomunikasi untuk masuk ke daerah-daerah yang awalnya susah dicapai. Mengingat penyuplai service ini tidak butuh  membuat jaringan sendiri sebab telah ada jaringan tulang punggung. Dengan demikian, biaya yang ditanggung pada pemakai semakin lebih murah.


Pembangunan sensor tsunami di jaringan serat optik 

Menteri Komunikasi serta Informatika, Rudiantara pada 2018 mengemukakan memberi dukungan ide basic yang diusung badan Aplikasi serta Pengkajian Tehnologi (BPPT) berkaitan Cabel based Tsunameter (CBT) atau alat pendeteksi awal tsunami.


Terdapatnya sensor pendeteksi pada jariingan serat optik di basic laut ini dapat kurangi ongkos operasional yang sekarang benar-benar mahal. Integrasi yang manfaatkan kabel optik bawah lau jadi pendeteksi tsunami awalnya sudah diaplikasikan di AS serta di rasa pas untuk diterapkan di Indonesia.


Sangat mungkin pilihan service operator 

Terdapatnya Palapa Ring Timur sangat mungkin penyuplai service telekomunikasi untuk masuk ke ruang Indonesia Timur. Selama ini, Telkomsel sudah lama menguasai service di ruang itu.


Project yang dikerjakan pemerintah ini dapat kurangi beban investasi operator yang besar jika hanya memercayakan potensi perusahaan.


Palapa Ring Timur diinginkan dapat buka akses buat perusahaan swasta untuk membuat jaringan di daerah tidak padat masyarakat seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, serta Papua.

Iklan Atas artikel




Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...