0
Home  ›  17 agustus  ›  hari kemerdekaan 17 agustus  ›  Sejarah

Sejarah Tentang Sebuah Fakta Hari Kemerdekaan 17 Agustus

"Hari kemerdekaan 17 Agustus - comunitynews - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (nama lain: Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dipersingkat HUT RI), bah"

 

Sejarah Tentang Sebuah Fakta Hari Kemerdekaan 17 Agustus
Sejarah Tentang Sebuah Fakta Hari Kemerdekaan 17 Agustus 


Hari kemerdekaan 17 Agustus - comunitynews - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (nama lain: Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dipersingkat HUT RI), bahasa setiap hari: "Tujuhbelasan" ialah hari liburan nasional di Indonesia untuk mengingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.


Tiap tahun di tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia rayakan HUT RI dengan semarak, dimulai dari Upacara bendera sampai beragam jenis perlombaan warga seperti lomba panjat pinang, lomba makan krupuk, ambil tambang, hias sepeda, dan lain-lain. Warga dan diaspora Indonesia di dalam dan luar negeri mengingati dan rayakan hari itu yang dimulai oleh upacara bendera dan peringatan beberapa detik proklamasi saat pagi hari.


Mendekati Hari Kemerdekaan, Presiden Republik Indonesia selalu memberikan Pidato Kenegaraan dalam rencana Hari Kemerdekaan Indonesia di Gedung MPR sebagai aktivitas yang keramat untuk menyongsong Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.



Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 mengenai Bendera, Bahasa, dan Simbol Negara dan Lagu Berkebangsaan pasal 7 ayat 3 atur mengenai kewajiban mengibarkan bendera Merah Putih untuk tiap masyarakat negara yang mempunyai hak pemakaian rumah, gedung kantor, unit pengajaran, transportasi khalayak dan transportasi individu di daerah NKRI, dan kantor perwakilan diplomatik Indonesia di luar negeri di tanggal 17 Agustus.[2] Sekarang, pemerintahan mengimbau ke warga untuk mengibarkan bendera merah putih sepanjang sebulan penuh pada bulan Agustus dari tanggal 1 sampai 31 untuk mengingati HUT RI.


Selainnya mengibarkan bendera merah putih, warga memasangkan umbul-umbul dengan skema merah putih pada sejauh jalan desa, kota dan propinsi dan menghias lingkungan dengan nuansa merah putih sebagai representasi dari warna bendera negara sebagai bentuk Nasionalisme untuk menyemarakkan hari kemerdekaan.


Berikut Fakta-Fakta Kemerdekaan Indonesia dan Riwayat 17 Agustus 1945


Bukti kemerdekaan Indonesia satu diantaranya ialah proklamasi yang terjadi di tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat.


Presiden Ke-1 RI Sukarno membacakan text Proklamasi bersama Mohammad Hatta. Bendera Merah Putih dikibarkan. Info tentang kemerdekaan Republik Indonesia selanjutnya menebar ke semua penjuru negeri secara perlahan-lahan khususnya memakai aliran radio.


Kejadian yang mendasari Proklamasi Kemerdekaan ialah jatuhnya bom atom di Hiroshima pada 7 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945.


Pada hari yang serupa dengan jatuhnya bom atom Nagasaki, Jepang, perwakilan Indonesia, yakni Sukarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat pergi ke Dalat berjumpa Marsekal Terauchi untuk mendapatkan berita masalah Jepang.


Pada 12 Agustus 1945, Marsekal Terauchi menyampaikan kabar ke Sukarno, Hatta, dan Radjiman yang di Dalat, pemerintahan Jepang akan memberi kemerdekaan ke Republik Indonesia. Sukarno, Hatta, dan Radjiman selanjutnya pulang ke Indonesia pada 14 Agustus 1945.


Pada hari yang serupa, Sutan Sjahrir, Wikana, dan Darwis memperoleh info dari radio BBC jika Jepang dengan cara resmi sudah berserah ke Sekutu di kapal USS Missouri.


Hal itu, selanjutnya menggerakkan beberapa kelompok muda untuk menekan Sukarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan. Tetapi, kelompok tua menampik dengan argumen menghindar terjadi pertumpahan darah dalam kejadian proklamasi.


Sukarno, Hatta, dan Soebarjo seterusnya bertandang ke kantor Bukafu tempat tinggal Laksamana Muda Maeda (Medan Utara), tetapi tidak memperoleh info berkaitan intruksi dari Jepang. Sepulangnya Sukarno dan Hatta mulai menyiapkan rapat PPKI 16 Agustus 1945.


Pagi harinya, rapat PPKI tidak bisa dikerjakan karena terjadi kejadian Rengasdengklok, penculikan Sukarno dan Hatta. Kejadian itu dilaksanakan oleh kelompok muda untuk memaksakan Sukarno dan Hatta agar selekasnya memproklamasikan kemerdekaan.


Achmad Subardjo dari kelompok tua yang ketahui penculikan itu berinisitif untuk menjumpai Wikana. Mereka berdua selanjutnya bermufakat untuk mengumumkan kemerdekaan di Jakarta.


Achmad Soebardjo, Sudiro, dan Jusuf Kunto seterusnya jemput Sukarno dan Hatta di Rengasdengklok untuk dibawa ke Jakarta. Di hari yang serupa, Sukarno, Hatta, dan Subarjo ke rumah Laksamana Maeda untuk minta info kekalahannya Jepang. Disamping itu, mereka lakukan pendefinisian text proklamasi kemerdekaan dan bermalam di dalam rumah Laksamana Maeda.


Pada 17 Agustus 1945, kejadian proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia bisa dilaksanakan dengan dikibarkannya bendera merah putih dan dibacakannya proklamasi kemerdekaan oleh Sukarno didampingi Hatta.


Fakta-Fakta Kemerdekaan Indonesia Beberapa bukti-bukti unik yang terjadi pada kejadian hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 seperti berikut:

1. Hari yang spesial



Diambil dari situs Kebudayaan Kemendikbud, kejadian proklamasi jatuh pada hari Jumaat bersamaan dengan bulan Ramadhan 1366 H.

2. Jepang punya niat merebut photo Proklamasi


Menurut situs ITS, photografer Ipphos, France Mendoer mendokumentasikan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Jepang ingin merebut film photo punya Mendoer. Mendoer bohong dan menjelaskan bila negatif film telah dikasih ke barisan perintis. Sebetulnya, Mendoer sembunyikan negatif film photo itu di bawah pohon halaman kantor Asia Raja.


3. Palestina mengaku kemerdekaan Indonesia



Pada 6 September 1944, seorang Mufti dari Palestina namanya Syekh Muhammad Amin memerintah beberapa negara Timur tengah untuk mengaku kemerdekaan Republik Indonesia.


4. Tiang bendera kejutan


Tiang bendera yang dipakai untuk Proklamasi Kemerdekaan sebagai bambu yang dipersiapkan sesaat saat sebelum acara diawali.


5. Sukarno Sakit


Diambil dari situs Antaranews, Sukarno tertidur nyenyak karena sedang sakit malaria dua jam saat sebelum dilakukan pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.


6. Upacara simpel(sederhana)


Proklamasi Kemerdekaan dikerjakan dengan simpel tanpa prosedur, bahkan juga tiang bendera cuma ditancapkan pada tanah.


7. Bukan suara asli dan penebaran diam-diam



Rekaman Proklamasi yang ditebarkan ke segala penjuru negara, bukan rekaman asli pembacaan Proklamasi, tapi rekaman ulangi Sukarno di RRI Jakarta tahun 1951. Penebaran informasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan secara diam-diam oleh Adam Malik lewat piranti punyai kantor informasi Domei.


8. Dokumen asli dan dokumen tuliskan



Dokumen asli sebagai hasil tulisan tangan Sukarno tanpa tanda-tangan, dan, dokumen proklamasi yang telah diberi tanda tangan ialah hasil tuliskan Sayuti Melik.


Bukti lain menjelaskan, dokumen asli diketemukan dengan seorang reporter BM Diah pada tempat sampah. Dokumen itu baru dibalikkan ke negara sesudah 46 tahun lama waktunya.


Arti dan Inti Proklamasi Kemerdekaan



Berdasar catatan A.T. Sugeng Priyanto dan teman-teman dalam buku ajar Pengajaran Kewarganegaraan (2008), proklamasi disimpulkan sebagai pengakuan ke semua rakyat.


Dalam soal proklamasi kemerdekaan Indonesia, diartikan jadi pernyataan jika negara Indonesia sudah betul-betul merdeka.Informasi akan ada kemerdekaan itu sebetulnya bukan hanya diperuntukkan ke rakyat dari negara yang berkaitan, tetapi ke semua bangsa dari muka bumi.


Arti yang bisa diambil ialah pengakuan ke dunia jika bangsa Indonesia sudah merdeka dari semua wujud penjajahan. Dengan demikian, NKRI sah jadi negara yang berdaulat dan mempunyai posisi yang sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia internasional.


Inti proklamasi kemerdekaan jadi sebagai pertanda jika bangsa Indonesia memiliki hak jalankan kehidupan sendiri atau tanpa terlibat bangsa lain, dan bebas tentukan nasibnya sendiri untuk masa datang NKRI.


Disamping itu, proklamasi dipandang seperti referensi NKRI dalam mengaplikasikan semua tata hukum kenegaraan.


Dalam kata lain, hal paling esensial Indonesia saat jalankan pemerintahannya bermula dari harapan atau nilai yang tertera dalam proklamasi 17 Agustus 1945.


Hal itu semestinya jadi perhatian oleh semua bangsa Indonesia supaya tidak lupakan apa yang sempat ada pada riwayat kemerdekaan NKRI.


Harapan bangsa terus akan bersambung bersamaan dengan jaman yang berkembang dan warga Indonesia perlu dapat mengaplikasikan apa yang sudah ditanamkan awalnya.

Post a Comment
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS